TAMAN NASIONAL GUNUNG MERAPI
Salah satu Taman Nasional yang ada di kota Yogyakarta adalah Taman Nasional Gunung Merapi di Kaliurang. Disana kita dapat menikmati pemandangan yang sangat menakjubkan, karena dapat melihat gunung Merapi dari dekat.
Pasca meletusnya gunung Merapi, keadaan Taman Nasional ini menjadi rusak parah. Hampir semua pohon besar yang ada ditempat ini tumbang, sehingga perlu kehati-hatian untuk sampai kebukitnya. Panjang perjalanan yang ditempuh untuk sampai keatas bukitnya ± 750 meter dengan jalan menanjak yang terjal dengan waktu tempuh ± 60 menit.
Saat melakukan perjalanan menanjak, tentu menguras banyak energi, karena melawan arah gravitasi yang menuju ke pusat bumi. Untuk menunjang kebutuhan energi pada saat melakukan usaha yang besar, tubuh kita akan lebih sering melakukan proses pembakaran (oksidasi) untuk menghasilkan energi.
Akibat dari oksidasi tersebut, suhu didalam tubuh akan meningkat drastis sehingga tekanannya pun akan semakin besar. Volume udara didalam paru-paru akan semakin berkurang. Sehingga kita membutuhkan banyak udara. Hal inilah yang menyebabkan frekuensi pernafasan menjadi lebih cepat dan tidak teratur.
Apabila suhu lingkungan sekitar tidak terlalu dingin (> 15oC) atau perbedaan suhu antara didalam dan diluar tubuh tidak terlalu besar, maka ketika menarik nafas tidak terasa berat dan tertekan, jika dibandingkan dengan suhu lingkungan yang terlalu dingin (< 15oC).
Sebagai contoh, ketika berada di Dataran Tinggi Dieng yang suhunya 14,5oC dan kita berlari-lari kecil sebentar saja, saat merasa lelah dan hendak menarik nafas akan terasa sulit. Dikarenakan tekanan pada tempat dataran tinggi lebih besar karena dipengaruhi juga oleh tekanan atmosfernya, sehingga pada saat menarik terasa sangat berat dan paru-paru seperti tertekan.
Setelah menikmati indahnya pemandangan Gunung Merapi dan melakukan perjalanan kembali kebawah, kita harus berhati-hati lebih ekstra, karena kita searah dengan gaya gravitasi bumi.
Dengan searah dengan gaya gravitasi bumi, tentu berat tubuh kita akan semakin besar. Karena jalan menurun tentu kita harus memerlukan energi yang lebih besar untuk menahan tubuh kita agar kita jatuh terpeleset. Selain itu frekuensi pernafasan antara saat sampai di atas dan saat kembali sampai dibawah jelas berbeda.
0 komentar:
Posting Komentar