Tanggal 21 April merupakan tanggal yang sangat akrab dengan sebagian besar
masyarakat Indonesia karena pada tanggal itu bangsa Indonesia memperingati hari
kelahiran tokoh emansipasi wanita RA Kartini. Pada tahun 2006 ini nampaknya
tanggal tersebut juga akan menjadi tanggal istimewa bagi dunia astronomi karena
pada tanggal 21 April 2006 nanti menurut berita astronomi yang diterbitkan oleh
Observatorium Bosscha Bandung serta jurnal astronomi yang diterbitkan oleh
National Aeronautics and Space Administration (NASA) Amerika Serikat, kita akan
dapat menyaksikan peristiwa astronomi yang hanya datang sekali dalam setahun
yaitu hujan meteor Lyrids.
Hujan meteor atau 'meteor shower' adalah puncak kenampakan meteor terbanyak.
Pada hari-hari biasa terlihatnya meteor merupakan suatu faktor kebetulan, namun
pada malam puncak hujan meteor kita dapat menyaksikan kilatan cahaya meteor
antara 5 sampai 20 meteor atau lebih setiap jam. Bahkan saat hujan meteor Leonid
pada November 2001 terdeteksi lebih 3000 meteor setiap jam sehingga para
astronom menyebutnya sebagi badai meteor atau 'meteor storm'.
Kebanyakan meteor berasal dari kumpulan sisa debu meteor yang pernah melintas
di suatu titik di langit yang disebut 'kuadrant'. Ketika bumi melewati titik
tersebut maka debu-debu komet ini tertarik oleh gravitasi bumi dan karena bumi
memiliki sistem perlindungan berupa lapisan atmosfer maka debu-debu yang berupa
batuan ini akan terbakar dan nampak sebagai goresan cahaya yang melintas cepat
di langit. P
Penamaan hujan meteor ini umumnya didasarkan pada rasi atau gugus bintang
tempat asal meteor tampak. Selama setahun paling tidak akan terjadi 8 kali
puncak peristiwa hujan meteor yaitu; Quadrantids 3 Januari di rasi Bootes,
Lyrids 21 April di rasi Lyra, Eta Aquarids 5 Mei di Rasi Aquarius, Southern
Delta Aquarids 28 Juli di Rasi Aquarius, Perseids 12 Agustus di Rasi Perseus,
Orionids 21 Oktober di Rasi Orion, Leonid 17 November di rasi Leo dan Geminids
13 Desember di Rasi Gemini.
Untuk mengamati hujan meteor Lyrids yang akan terjadi pada tanggal 21 April
nanti kita cukup menggunakan mata telanjang tanpa perlu peralatan teleskop
maupun binokuler, namun ada baiknya kedua peralatan tersebut juga dibawa. Jika
kita memiliki kamera baik kamera maupun kamera video nampaknya perlu juga kita
persiapkan menjaga kemungkinan terjadi peristiwa yang bagus untuk direkam.
Barangkali yang perlu dipersiapkan adalah perlengkapan pribadi seperti baju
hangat karena pengamatan dilakukan pada tengah malam untuk menjaga hawa dingin.
Minuman hangat dan makanan kecil bagus untuk menemani saat pengamatan. Radiant
atau pusat hujan meteor Lyrids akan terbit di arat Timur Laut pada sekitar pukul
22:03 WIB dan akan terbenam pada pukul 09:24 WIB sehingga selama pukul 22:30
sampai sebelum fajar kita dapat melakukan pengamatan. Untuk mempermudah dalam
menentukan orientasi pengamatan kita dapat menggunakan bintang yang cukup terang
yaitu Vega yang terdapat di Rasi Lyra yang akan
nampak di arah Timur Laut pada tengah malam nanti. Happy Stargazing....
Peta lokasi radiant Lyrids Meteor Shower :
http://jogja-astro.tripod.com/lyrids.html
Hujan Meteor pada 21 April 2006
Diposting oleh
Arief Dani
|
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar